Jumat, 20 Juni 2014

Sajak untuk si Dia



”Patah”

Hembusan angina membasuh hawa panas saat hati ini tak lagi merasa semestinya
Menanggung semuanya sendiri tanpa ada orang lain untuk berbagi
Kegigihan cintaku tak dibalas dengan setimpal olehmu
Walaupun terkadang cinta tak mengenal pamrih
Tapi sebagai manusia yang mempunyai hati
Semua ini teramat sulit untuk dijalani
Sesekali mencoba berdiri sendiri
Tetapi selalu saja ada rasa yang kurang
Mungkin karena tulang rusukku terbawa oleh hinanya cintamu…

( 20 Juni 2014)
Afifudin Hanif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar