Senin, 26 September 2016

Rindu Dan Secangkir Kopi


Karya: Afif Hanif

Aku duduk sendiri ketika malam tiba dengan sunyi yang mengikutinya
Secangkir kopi diam di atas meja kamarku yang menghadap jendela
Dari sini terlihat suasana malam begitu sayup
Lampu-lampu kota yang sedari tadi terang perlahan ulai redup
“Rindu” kata yang tertulis di lembar kertas bukuku.
Tak berhias apa-apa, hanya kebingungan yang mendekap otakku harus menulis apa setelahnya.
Pena di tanganku masih menggantung
Mataku betah menatap bintang yang tak mampu kuhitung
Satu, dua, tiga... ah entahlah
Bosan menghitung sesuatu yang terlalu banyak
Lebih baik aku menikmatinya saja dengan kenangan yang hinggap.
Ah malah kenangan...
Otakku menggerutu, kenapa harus muncul kata itu-itu lagi
Kucoba beralih dengan meneguk sedikit kopiku, barangkali akan ada kata lain yang lebih enak diingat
Iya, rindu!
Aku teringat tulisanku
Kutatap dengan penuh hayat, namun apa daya kebingungan masih saja mendekap
Apakah rindu hanya untuk dirasakan, bukan untuk diperbincangkan?
Entahlah
Diam secangkir kopi dan “rindu” yang tertulis di lembar kertasku

20 Desember 2015
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar