Karya: Afif Hanif
Aku duduk sendiri ketika malam tiba dengan sunyi yang mengikutinya
Secangkir kopi diam di atas meja kamarku
yang menghadap jendela
Dari sini terlihat suasana malam begitu
sayup
Lampu-lampu kota yang sedari tadi terang
perlahan ulai redup
“Rindu” kata yang tertulis di lembar
kertas bukuku.
Tak berhias apa-apa, hanya kebingungan
yang mendekap otakku harus menulis apa setelahnya.
Pena di tanganku masih menggantung
Mataku betah menatap bintang yang tak
mampu kuhitung
Satu, dua, tiga... ah entahlah
Bosan menghitung sesuatu yang terlalu
banyak
Lebih baik aku menikmatinya saja dengan
kenangan yang hinggap.
Ah malah kenangan...
Otakku menggerutu, kenapa harus muncul
kata itu-itu lagi
Kucoba beralih dengan meneguk sedikit
kopiku, barangkali akan ada kata lain yang lebih enak diingat
Iya, rindu!
Aku teringat tulisanku
Kutatap dengan penuh hayat, namun apa
daya kebingungan masih saja mendekap
Apakah rindu hanya untuk dirasakan,
bukan untuk diperbincangkan?
Entahlah
Diam secangkir kopi dan “rindu” yang
tertulis di lembar kertasku
20 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar