Pelukis Air Mata
Afifudin Hanif
Sepi...
Sendiri terdiam ditengah kelam malam
Memandang sorot lampu 5watt yang
sinarnya tak begitu terang
Seakan membawa setiap insan larut
dalam keheningan
Berbagai bayangan muncul bagai hantu
Menyeruak disela-sela otak
Mendeskripsikan rasa
Menyerang jiwa dengan membabi buta
Waktu tak mau berjalan dengan cepat
Hanya peluh yang menetes deras
Menuruni bukit
Jatuh dan kering ditengah kekosongan
Lelah...
Sebuah rasa yang selalu setia
menemani
dan sebuah rasa yang kerap kali
hadir
Bahkan lebih sering dibandingkan
absen anak sekolah
Perlahan tapi pasti semuanya penuh
Kanvas yang tadinya kosong kini
berisi coretan
Terpampang sebuah nama disudut
Kau pelukis air mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar